Rabu, 11 Maret 2015

Praktikum 2 – Melakukan render di Blender untuk pemula

Tujuan

Mengenal navigasi dalam blender.
Mahasiswa diharapkan mampu memanipulasi tampilan objek 3D pada aplikasi Blender.


Alat

Blender minimal versi 2.72


Bahan


Dasar Teori Tentang Render dalam Blender

Render adalah sebuah kegiatan untuk mengubah 3D view yang telah diatur sebelumnya untuk menjadi gambar atau video.

Menu untuk melakukan render terdapat pada “Properties” editor seperti pada gambar berikut
properties editor
Tampilan Properties Editor

Untuk render single frame (1 frame saja) dapat dilakukan dengan menekan tombol “Render”
tombol-render
Tombol Render

Biasanya, hasil sebuah render tidak langsung berupa file. tapi hanya ditampilkan pada image editor seperti berikut iniimage-editorTampilan hasil render pada image editor di blender


untuk menyimpan hasil tersebut menjadi sebuah file image, bisa menggunakan menu Image->Save as Image

save-as-image
Menu Save As Image

Pilih folder tempat menyimpan kemudian tulis nama file yang diinginkan kemudian klik tombol Save as Image

save-as-image-file-browser
File Browser untuk save as image

berikut adalah contoh hasil save as image berupa file PNG
hasil-save-as-image
Hasil save as image


Durasi sebuah render sangat bervariatif, tergantung pada kompleksitas scene (3D object + setting-nya) dan render setting-nya. ada yang 1 menit selesai, ada pula yang 72 jam baru selesai. bahkan ada software khusus yang berdiri sendiri khusus untuk rendering, sebagai contohRenderMan buatan Pixar Studios dan arnold buatan Solid Angle. Ada juga software khusus render bagi mereka yang suka dengan automatic setting contohnya Keyshot.
Blender memiliki render engine bertipe manual. dimana setiap aspek dari render dapat diatur. salah satu yang bisa diatur adalah dimensi. untuk dimensi yang umum, blender sudah menyediakan beberapa preset antara lain,

DVCPRO HD 1080p
DVCPRO HD 720p
HDTV 1080p
HDTV 720p
HDV 1080p
HDV NTSC 1080p
HDV PAL 1080p
TV NTSC 16:9
TV NTSC 4:3
TV PAL 16:9

Kegiatan render biasanya ada dua macam. Yang pertama adalah render low res untuk keperluan selama pembuatan. Yang kedua adalah render high res yang merupakan render final hasil akhir untuk disajikan ke client. Perbedaannya, render low res akan focus ke fast render sehingga tidak mengganggu proses pembuatan.
Salah satu cara untuk melakukan fast render adalah dengan merender menggunakan 50% resolution seperti berikut
screen-resolution
50% screen resolution
Di percobaan yang saya lakukan di core i7, dengan 50% resolution dapat mempercepat proses render dari 10 menit menjadi 2 menit.

Hasil Praktikum
1. Rander dengan save image normal
Video rander normal
2. Rander dengan format NTSC 4:3
Video rander Format NTSC
3. Rander NTSC 4:3 dengan resulution 50%
Video resolution 50%
Analisa
Hasil rander normal dengan yang format NTSC 4:3 lebih lama yang 4:3 sedangkan Render yang low resulution mempunyai waktu rander paling cepat.
Referensi

0 komentar:

Posting Komentar